Metode yang digunakan adalah dengan memilih inti (core) dari processor dan clock speed yang setara dengan komponen komputer lain. Missal , Komputer dengan satu processor atau satu core processor bisaanya memiliki dua buah bridge, northbridge dan southbridge.
Northbridge mengatur pertukaran data antara processor, VGA Card/graphic card (PCI Express atau AGP) dan memory (RAM), untuk itu disetarakan dengan clock speed pada komponen VGA card dan RAM agar kinerja processor stabil, sedangkan Southbridge mengatur pertukaran data pada I/O device pada
perangkat komputer namun tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja.
Hal ini akan terlihat pebedaannya ketika komputer dipergunakan untuk
akses render video atau game yang membutuhkan speed clock dan graphic yang kuat dibanding hanya untuk memproses aplikasi office. Pada dasarnya metode yang diberlakukan hanya dengan mengidentifikasi processor dari perkembanganya. Setiap perubahannya itu di identifikasi dari segi bentuk dan ukuran serta kinerja dalam pemrosesannya.
Clock
speed adalah ukuran dari seberapa besar kecepatan komputer
menyelesaikan perhitungan dasar dan operasi. Ini diukur sebagai dalam
frekuensi `hertz, dan paling sering mengacu pada kecepatan CPU komputer,
atau Central Processing Unit. Clock speed merupakan frekuensi kecepatan
tindakan yang sangat tinggi, satuannya adalah megahertz dan gigahertz. 1
megahertz artinya satu-juta siklus per detik, sementara gigahertz
adalah satu-milyar siklus per detik. Jadi komputer dengan kecepatan
clock 800MHz berjalan 800.000.000 siklus per detik, sedangkan komputer
2.4GHz berjalan 2.400.000.000 siklus per detik.
Bagaimana
Clock speed, digunakan sebagai standar kecepatan komputer adalah
masalah yang masih jadi pertentangan, dan sebagian besar pembuat chip
tampak menuju pada kesimpulan bahwa Clock speed harus ditinggalkan
sebagai nilai utama yang diberikan. Masalahnya datang dari kenyataan
bahwa, walaupun Clock speed bekerja sebagai indikator yang cukup handal,
terjadi persaingan antar perusahaan chipset yang berbeda pendapat itu.
Salah satu alasan Clock speed CPU tidak dapat diandalkan sebagai
kecepatan komputer secara keseluruhan adalah banyak faktor lain yang
ikut bermain. Jumlah RAM komputer, Clock speed RAM, Clock speed dari
front-side bus, dan ukuran cache, semua itu memainkan peran penting
dalam menentukan kinerja komputer secara keseluruhan.
Ketika
membandingkan satu chip Intel Pentium dengan Pentium chip lain
misalnya, clock speed merupakan indikator yang cukup baik. Komputer
berbasis Pentium 800Mhz akan melakukan tugas prosesor sekitar dua kali
kecepatan komputer Pentium 400MHz. Ketika membandingkan prosesor
perusahaan yang berbeda, bagaimanapun juga cerita akan berubah. Jika
kita melihat pada kedua chip yaitu Pentium dan chip AMD misalnya, kita
menemukan bahwa AMD cenderung untuk melakukan tugas yang lebih cepat
dari Pentium pada kelas yang sebanding. Sebuah chip AMD 1.8GHz
performanya melebihi signifikan chip Pentium 1.8Ghz, bahkan melakukan
mendekati kecepatan Pentium 2.2GHz.
Untuk
alasan ini, AMD berhenti menetapkan clock speed mereka sebagai metode
utama beriklan bagi komputer mereka. AMD Athlon 64 3000, misalnya,
memiliki kecepatan clock hanya 1.8GHz, tetapi AMD bertekad untuk menjadi
kira-kira sebanding dengan Pentium 4 pada 3GHz. Intel sendiri juga
mulai menjauh dari iklan clock speed, terutama karena pengenalan mereka
pada laptop-oriented M, yang memiliki kecepatan clock jauh lebih rendah
untuk mengoptimalkan kinerja portabel. Dengan tetap berpegang pada model
clock speed, Intel membuat komputer Pentium-M-nya terlihat seperti
lambat dan lemah dibandingkan dengan model Pentium 4 mereka.
Walaupun
clock speed masih bisa memberikan gambaran umum tentang daya komputasi,
pada saat ini orang-orang lebih sering merekomendasikan benchmark untuk
membandingkan kecepatan komputer. Melihat hasil pengukuran bagaimana
berbagai prosesor menangani tugas-tugasnya, akan memberikan gambaran
yang lebih jelas tentang bagaimana komputer akan bekerja untuk Anda.
Satu komputer dapat secara signifikan lebih cepat dari yang lain dengan
mengubah gambar dalam program desain grafis, misalnya, tetapi lebih
lambat pada permainan video-intensif. Paradigma ini lebih baik, artinya
peringkat ditentukan oleh kemampuan komputer melakukan tugas tertentu,
bukan fokus secara eksklusif pada clock speed. Dengan demikian akhirnya
konsumen akan lebih memahami seperti apa produk yang mereka bisa
harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar