Pages - Menu

Selasa, 24 Juli 2012

Kamus Ramadhan; أ sampai ت

Menara Kudus dan Kubah Masjid Al-Aqsha
al-ikhwan.net - Subhanallah, ternyata huruf-huruf hijaiyah dua puluh delapan dalam konteks Ramadhan sangat syarat pengetahuan dan nilai. Berikut ini kami hadirkan secara bersambung pengatahuan dan nilai itu, mulai huruf Alif sampai huruf Ya’ :
أ
إِحْتِسَاب
Ihtisab (Mengharap Pahala Allah)
Maksudnya adalah berharap dan memohon pahala dan ridha Allah swt. dalam melaksanakan aktivitas Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
 “Barangsiapa berpuasa karena iman dan berhadap ganjaran dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun alaih)
 مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْء
“Barangsiapa  memberi buka orang yang berpuasa maka baginya –pahala- seperti orang yang berpuasa, tanpa dikurangi sedikitpun ganjaran orang yang berpuasa.” (Ahmad dan ditashih oleh Al-Albani)
ب
بَشَاَرَةُ
Basyarah (Kabar Gembira)
Kita bersyukur kepada Allah swt. karena kita berjumpa bulan Ramadhan, bulan penuh kabar gembira. Rasulullah saw. bersabda: “Jika pada malam pertama bulan Ramadhan maka setan-setan diikat, jin-jin diusir, pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan tidak akan ditutup selamanya. Pada setiap malamnya ada yang menyeru: wahai pelaku kebajikan datanglah. Wahai pelaku kejahatan kurangilah. Allah akan melepaskan hamba-Nya dari neraka, dan hal itu dilakukan setiap malam Ramadhan.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Albani)
“Sesungguhnya didalam surga ada pintu bernama Royyan, tidak ada yang memasukinya kecuali mereka yang shaum Ramadhan.” (Muttafaq alaih)
Para salafus shalih jika memasuki bulan Ramadhan mereka berdoa: “Ya Allah, Dzat yang telah menaungi kami di bulan Ramadhan, jadikan kami untuknya, anugrahkan kepada kami puasanya dan qiyamnya, anugrahkan pula kepada kami kesungguhan, kekuatan, kegairahan,  keseriusan, dan jauhkan kami dari fitnah-fitnah di bulan Ramadhan ini.”
ت
تَّرَاوِيْحُ

Tarawih (Shalat Tarawih)

Di antara keistimewaan bulan Ramadhan adalah disyariatkannya shalat tarawih. Imam al-hafidz Ibnu Hajar berkata bahwa makna tarawih adalah jama’ dari tarwiyah yaitu berkumpulnya umat islam dan beristirahat antara dua salam.
Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang bangun (shalat) tarawih di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman dan berharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq alaih)
Shalat tarawih dilaksanakan secara berjama’ah.
” إِنَّهُ مَنْ صَلَّى مَعَ الإِِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ “
“Barangsiapa shalat bersama imam (terawih) hingga selesai maka ditulis baginya seperti melakukan shalat qiyamullail.” (HR. Ahlu sunan)
Jumlah rekaat shalat tarawih atau qiyamu Ramadhan boleh sebelas rekaat, dua puluh tiga rekaat, dua puluh tujuh rekaat, atau tiga puluh tiga rekaat. “Rasulullah tidak menginginkan pada bulan Ramadhan dan juga pada waktu lainnya kecuali 11 rakaat, beliau shalat 4 rakaat dan jangan ditanya akan kekhusyuan dan panjangnya, kemudian shalat lagi 4 rakaat dan jangan ditanya akan kekhusyuan dan panjangnya kemudian dilanjutkan dengan 3 rakaat.” (Imam Al Bukhari)
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab, bahwa beliau melaksanakan shalat sunat tarawih 23 rekaat.
Perbedaan rekaat tidaklah menjadi soal, karena ini masalah fiqih. Yang lebih penting untuk dikedepankan adalah pelaksanaan shalat tarawih dengan hikmat dan menjaga persatuan umat muslim. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar