Pages - Menu

Rabu, 24 Juli 2013

Etika dalam masyarakat


Contoh etika dimasyarakat

Etika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari – hari. Seseorang yang beretika mampu mengontrol sikap dan tutur katanya terhadap orang lain. Etika yang umum berlaku disuatu Negara belum tentu dinegera lain disebut etika. Contohnya di Indonesia memberi atau menerima dengan menggunakan tangan kanan sedangkan di Negara Amerika member dan menerima dengan tangan kiri adalah hal yang wajar. Jadi etika juga timbul karena adanya lingkungan sekelilingnya. Contoh dari pada etika lainnya adalah :
1.      Tidak meludah didepan orang lain
2.      Berbahasa yang baik dan sopan
3.      Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
4.      Tidak mendengarkan orang yang sedang menerangkan pelajaran
5.      Tidak berkata kasar apalagi kepada kedua orang tua
6.      Suka mencaci maki orang lain

Dari contoh – contoh tersebut dapat kita lihat bahwa etika seseorang intinya adalah menjaga persaan orang lain agar tidak tersinggung atau dirugikan oleh sikap dan tingkah laku seseorang. Etika mengandung nilai – nilai kebaikan dalam pergaulan manusia yang merupakan makhluk social yang berinteraksi antara satu individu dengan individu lainnya. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Salah satu contoh etika yang akan saya bahas adalah tidak meludah didepan orang lain. Seperti yang kita ketahui setiap manusia ingin dihargai, jadi ketika orang lain meludah didepan kita maka kita akan merasa tidak dihormati karena ludah merupan suatu cairan yang menurut orang yang tidak meludah adalah menjijikkan, jadi wajar jika orang tersebut marah dan merasa tersinggung. Mungkin untuk sebagian orang meludah didepan kita adalah hal yang wajar tetapi kebanyakan dari kita menganggap perbuatan seperti itu tidak beretika.
baca selengkapnya!!! »»  

Kajian Etika Umum dan Etika Khusus (Etika Profesi)



Etika secara umum dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Etika Umum
Etika umum adalah etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mangambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. Etika khusus
Etika khusus merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Penerapannya dapat berupa bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Selain itu penerapannya juga dapat berupa bagaimana menilai prilaku diri dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan.
Etika khusus dibagi menjadi dua bagian :
1. Etika individual
Etika individual menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
Contoh : Buang angin
2. Etika sosial
Etika sosial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Contoh : Bertegur sapa ketika berjumpa dengan sesama teman.
Etika umum menjelaskan tentang kajian bagaimana manusia bertindak secra etis, sedangkan etika khusus mengkaji tentang penerapan-penerapan prinsip-prinsip moral dasardalam bidang kehidupan yang khusus. Dalam etika umum, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik buruknya suatu tindakan. Sedangkan dalam etika khusus, prinsip-prinsip moral dasar tersebut diterapkan dalam wujud bagaimana untuk mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar, serta prinsip-prinsip moral dasar tersebut digunakan untuk bagaimana menilai perilaku diri sendiri maupun perilaku orang lain dalam berbagai kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatar belakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia untuk bertindak etis. Etika umum lebih terfokus pada kondisi-kondisi dasar manusia dalam bertindak secara etis serta teori-teorietika dan prinsip-prinsip moral dasar digunakan sebagai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Sedangkan etika khusus lebih terfokus pada penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
ETIKA UMUM BAGI WARGA UNILA
Dengan membaca dan memahami makna dari etika khusus warga Unila pasal 2 ayat 1 & 3, dapat di simpulkan bahwa:
Sebagai warga Unila haruslah mematuhi dan menjaga peratutan tentang etika bagi warga Unila. Warga unila haruslah menjadi orang yang bermoral, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga berwawasan dan setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Karena dengan berwawasan dan setia kepada Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 maka seseorang tersebut dapat menengakkan kehormatan, menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah, serta membela bangsa dan negara. Seluruh warga unila harus menjunjung tinggi kebudayaan nasional dan puncak-puncak kebudayaan daerah serta nilai-nilai moral bangsa. Karena warga unila merupakan warga negara Indonesia, maka warga unila berhak untuk melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dengan menegakkan kewibawaan, kehormatan, dan nama baik Unila. Sebagai warga Unila harus mengutamakan kepentingan Unila dan masyarakat pada umumnya di atas kepentingan pribadi dan golongan. Agar dapat terbinanya suasana hidup yang kekeluargaan yang harmonis, maka setiap warga Unila haruslah menghormati dan berlaku sopan kepada semua pihak (dosen, pegawai administrasi, dan mahasiswa). Sebagai warga Unila haruslah setiap warga Unila berhak dan wajib untuk menjaga persatuan dan kesatuan warga Unila agar tidak adanya perselisihan antar sesama warga Unila. Selain itu warga Unila pun haruslah dapat menghargai perbedaan pendapat di antara sesama warga Unila dalam wacana demokrasi. Ketika demokrasi telah teraplikasikan haruslah mengutamakan pendekatan musyawarah/mufakat dan dialog dalam mengatasi masalah, sehingga terhindar dari tejadinya friksi/konflik frontal antar warga Unila, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela dan intrik-intrik, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme, fitnah, provokasi, pelecehan seksual/asusila. Warga Unila juga harus menghindarkan diri dari perbuatan eksklusif yang bernuansa SARA sehingga tidak terjadi pengkotak-kotakan di antara warga Unila.
ETIKA KHUSUS BAGI WARGA UNILA
Dengan membaca dan memahami makna dari etika khusus warga Unila pasal 3 ayat 1 &3, dapat di simpulkan bahwa:
Sebagai warga unila kita wajib mematuhi etika yang ada di Unila. Dengan mengikuti proses pembelajaran sesuai peraturan , menjalan kan ibadah sesuai agama yang di anut, menghormati dosen dan staf Unila selain itu juga harus memelihara kerukunan dan kedamaian . Mencintai sesama seperti melestarikan lingkungan, lalu menjaga kebersihan, sarana dan prasarana, keamanan dan tidak merugikan orang lain. Dan yang paling penting kita sebagai mahasiswa harus belajar dengan tekun, berdisiplin, bekerja keras dan bersemangat. Lalu tidak melakukan tindakan kriminal seperti membawa senjata tajam, memakai mengedarkan narkoba, mengancam, menganiaya dan bahkan membunuh.
Itulah etika yang harus di patuhi setiap warga Unila.
baca selengkapnya!!! »»  

Tinjauan Etiak






Pembahasan:

1. Pengertian Etika
2. Etika,Moral dan Norma Moral
3. Etika Yang Berkembang di Masyarakat


I. PENGERTIAN ETIKA

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988). Pengertian etika dalam tiga arti yaitu:
  1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
  2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak seseorang.
  3. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut di masyarakat.
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik.
Bertolak belakang dari kata diatas , akhirnya etika berkembang menjadi studi kebiasaan manusia yang menggambarkan baik buruknya kepribadian seseorangMenurut Profesor Salomon dalam Wahyono (2006:3), etika dikelompokkan dalam dua definisi, yaitu:
    1. Etika merupakan karakter individu, disebut pemahaman manusia sebagai individu beretika artinyadalam hal ini  bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik.
      2. Etika merupakan hukum sosial. Sebagai hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi prilaku manusia, bila mana seseorang atau pribadi yang beretika pastinya dia memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan dan pasti tidak mungkin melakukan hal yang buruk yang nantinya akan mencerminkan pribadinya tersebut menjadi tidak beretika.



        Hubungan etika, filsafat dan ilmu pengetahuan dapat digambarkan pada diagram berikut ini:


        Penjelasan Gambar:
          Dari gambar yang diatas bisa dilihat bahwa etika bagian dari filsafatFilsafat sendiri merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Jadi bisa didefinisikan Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai interpretasi tentang hidup manusia, yang tugasnya meneliti dan menentukan semua fakta konkret sampai pada yang paling mendasar.
          Etika merupakan bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral.
          Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Yaitu bahwa etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu pengetahuan tersebut.
          Sehingga dari pengertian diatas, diambil kesimpulan, Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.

            II.  ETIKA, MORAL dan NORMA MORAL

            Dari asal katanya, Moral berasal dari bahasa latin “Mos” yang juga berarti adat kebiasaan. Secara etimologis, Moral sama dengan etika yaitu nilai dan norma yang menjadi pegangan seseorang.

            Magnis Suseno (1975) mengemukakan hal yang menjadi dasar norma moral untuk mengakui perbuatan baik atau buruk yaitu Kebiasaan.
            Frans Magnis Suseno (1987), memiliki pernyataan juga bahwa etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Sedangkan yang memberi manusia norma tentang bagaimana manusia harus hidup adalah moralitas

            Menurut Lowrence Konhberg dalam Wahyono (2006:6) ada enam tahap perkembangan moral yang terkait dengan etika, yaitu :
              1. Orientasi pada hukuman, ganjaran, kekuatan fisik dan material 
              Nilai-nilai yang bersifat kemanusiaan tidak di persoalkan pada orientasi ini. Orang cenderung takut pad hukuman dibandingkan sekedar menjalakan mana yang baik atau mana yang buruk. 
                2. Orientasi hedonistis hubungan antar manusia 
                Orientasi ini melihat bahwa perbuatan benar adalah perbuatan yang memuaskan individu dan atau kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dipandang seperti hubungan formal di tempat umum, unsur kewajaran adalah timbal balik. Hal itu terlihat pada adanya tanggapan seperti "jika anda merugikan saya, saya juga bisa merugikan anda". Orientasi ini tak mempersoalkan kesetiaan, rasa terima kasih dan keadilan sebagai latar belakang pelaksanaan etika.
                  3. Orientasi konformitas
                  Orientasi ini sering disebut orientasi "anak manis" dimana seseorang cenderung mempertahankan harapan kelompoknya, serta memperoleh persetujuan kelompoknya, sedangkan moral adalah ikatan antar individu. Tingkah laku konformitas dianggap tingkah laku wajar dan baik.
                    4. Orientasi pada otoritas 
                    Pada orientasi ini orang lebih cenderung melihat hukum, kewajiban untuk mempertahankan tata tertib sosial, religius, dan lain-lain yang dianggap sebagai nilai utama dalam kehidupan.
                      5. Orientasi kontrak sosial 
                      Orientasi ini dilatarbelakangi adanya tekanan pada persamaan derajat dan hak kewajiban timbal balik atas tatanan bersifat demokratis. Kesadaran akan relativitas nilai dan pendapat pribadi, pengutamaan pada prosedur dan upaya mencapai kesepakatan konstitusional dan demokratis, kemudian diangkat sebagai moralitas resmi kolompok tersebut.
                        6. Orientasi moralitas prinsip suara hati, individual, komprehensif dan universal.
                        Orientasi ini memberi nilai tertiggi pada hidup manusia, dimana persamaan derajat dan martabat menjadi suatu hal pokok yang di pertimbangakan.

                          Hubungan etika dengan moral:


                          Penjelasan gambar:
                          Disatu kondisi, etika berbeda dengan moral. Etika merupakan refleksi kritis dari nilai-nilai moral, sedangkan dengan kondisi berbeda ia bisa sama dengan moral, yaitu nilai-nilai yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku didalam komunitas kehidupannya

                          Aliran yang digunakan untuk menyatakan perbuatan moral itu baik atau buruk adalah:
                            1. Aliran Hedonise (Aristippus pendiri mazhab Cyrene 400 SM, Epicurus 341271 SM)
                            Perbuatan manusia dikatakan baik apabila menghasilkan kenikmatan atau kebahagiaan bagi dirinya sendiri atau orang lain (perbuatan itu bermanfaat bagi semua orang).
                              2. Aliran Utilisme (Jeremy Bentham 1742-1832, John Stuart Mill 1806-1873)
                              Perbuatan itu baik apabila bermanfaat bagi manusia, buruk apabila menimbulkan mudharat bagi manusia.
                                3. Aliran Naturalisme (J.J. Rousseau).
                                Perbuatan manusia dikatakan baik apabila bersifat alami, tidak merusak alam.
                                  4. Aliran Vitalisme (Albert Schweizer abad 20).Perbuatan baik adalah perbuatan yang menambah daya hidup, perbuatan buruk adalah perbuatan yang mengurangi bahkan merusak daya hidup.

                                    Sony Keraf (1991), mengemukakan ada dua macam norma yaitu:

                                    1. NORMA UMUM
                                    Norma yang memiliki sifat universal, terbagi menjadi tiga :
                                    a. Norma Sopan Santun: disebut juga norma etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia.
                                    b. Norma Hukum: adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarkat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
                                    c. Norma Moral: yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut aturan tentang baik- buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.

                                    2. NORMA KHUSUS
                                    Aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus misalnya aturan yang berlaku dalam bidang pendididkan, yang berlaku dalam bidang pendididkan, keolah-ragaan, bidang ekonomi dan sebagainya. Norma ini hanya berlaku pada lingkup bidangnya dan tidak berlaku jika memasuki bidanglainnya.
                                    Berdasarkan Nilai dan Norma yang terkandung didalamnya, Etika dikelompokan menjadi 2, yaitu:
                                      1. Etika Deskriptif
                                      Etika yang berbicara tentang fakta, yaitu nilai dan pola perilaku manusia yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam masyarakat

                                      2. Etika Normatif
                                      Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku

                                      Perbedaan etika deskriptif dengan etika normatif adalah bahwa etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku yang akan dilakukan, sedangkan etika normatif memberikan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan di putuskan.

                                      Sanksi yang timbul atas pelanggaran Etika :
                                        1. Sanksi Sosial
                                        Berupa teguran dari masyarakat, pengucilan dari masyarakat

                                        2. Sanksi Hukum
                                        Hukum pidana dan hukum perdata


                                        III.  ETIKA YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT

                                        Sistematika etika seperti yang dikutip oleh Sony Keraf, membagi struktur etika menjadi diagram di bawah ini.  



                                        Penjelasan struktur etika :
                                        Secara umum etika terbagi menjadi dua bagian besar yaitu  Etika umum dan Etika khusus
                                        1.      Etika UmumEtika tentang kondisi dasar dan umum bagaimana manusia harus bertindak secara etis
                                        2.      Etika Khusus 
                                        Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan khusus
                                        Etika Khusus dikelompokkan menjadi yaitu Etika individual dan Etika sosial
                                        1.      Etika Individual
                                        Etika yang menyangkut hubungan individu dengan dirinya sendiri
                                        2.      Etika Sosial
                                        Etika yang menyangkut hubungan individu dengan lingkup kehidupannya

                                        Etika dan Teknologi; Tantangan Masa Depan 

                                        Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia, seperti revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berfikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan.

                                        Perubahan yang terjadi pada cara berfikir manusia sebagai salah satu akibat perkembangan teknologi tersebut, sedikit banyak akan berengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisik, melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi internet dan email maka interaksi tersebut menjadi kurang.

                                        Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai oleh teknologi maka manusia yang lain akan mengalahkannya. Sebenarnya, teknologi dikembangkan untuk membantu manusia dalam melaksanakan aktifitasnya. Hal itu karena manusia memang memilki keterbatasan.


                                        Sumber :
                                        1. http://zainaliqbal01.blogspot.com/2012/10/pengertian-etika.html
                                        2. http://yuli-lian.blogspot.com/2012/04/pengertian-etika.html
                                        3. Slide BSI matkul EPT
                                        baca selengkapnya!!! »»