CONTOH PIDATO
Contoh pidato tentang bahaya narkoba
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada
hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.
Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya
penegakan hukum di Indonesia para pengedar internasional dapat bekerja
sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar.
Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu membawa
dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahan
perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara
drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya.
Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya
mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau
pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk
menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh
para remaja dan anak sekolah.
Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan
akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang
melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan
penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting
adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa
yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau
pengedar, melakukan razia dadakan.
Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul
program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai
disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka
bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai
melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi
sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif
dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak
juga
Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas
penggunaan narkoba. Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila
ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb..
Contoh pidato Tentang bahaya merokok
Ass. Wr. Wb
Yang Terhormat…
Juga para hadirin yang saya…
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada panitia acara … dalam rangka
menyambut hari tanpa tembakau sedunia yang jatuh pada tanggal 31 mei
setiap tahunya, yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk
menyampaikan pidato singkat ini dalam rangka mewujudkan hari bebas rokok
ini menjadi benar-benar bisa menjadi hari yang terbebas dari asap rokok
selamanya.
Rekan-rekan sekalian yang saya hormati,
Bukan menjadi rahasia umum lagi dan tidak harus dupungkiri lagi kalau
dikalangan para perokok sebetulnya udah mengetahui ataupu merasakan
dampaknya dari bahaya merokok tersebut, namun mereka seolah menutup mata
dengan bermacam alasan, Padahal, asap rokok secara ilmiah sudah
terbukti menyebabkan setidaknya 25 jenis penyakit. Artinya, saat
berbagai negara — termasuk negara berkembang — memperketat peraturan
soal rokok untuk melindungi kesehatan rakyatnya, namun Indonesia justru
menjadi surga bagi industri rokok.
Rekan-rekan sekalian yang saya hormati,
Meskipun udah banyak perda-perda yang dikeluarkan dan udah banyak
peraturan dan larangan yang telah diberlakukan, misalnya “Larangan
Merokok Ditempat Umum”, tapi tidak sedikit pula atau banyak para perokok
tidak mentaati peraturan yang telah berlaku tersebut, oleh karena itu,
kita sebagai warga negara yang baik dan juga peduli akan kesehatan,
marilah kita wujudkan hidup sehat tanpa asap rokok diawali dari diri
kita sendiri.
Rekan-rekan sekalian yang saya Hormati,
Berbicara soal dampak yang diakibatkan dari asap rokok yang terhirup
oleh orang-orang disekitar kita, marilah kita lihat hasil penelitian
yang dilakukan oleh EPA… Nasib kaum ibu bersuamikan perokok agaknya tak
berbeda jauh dengan anak-anak yang memiliki keluarga perokok. Penelitian
yang dilakukan EPA menghasilkan kesimpulan bahwa dari 30 wanita, 24 di
antaranya berisiko tinggi terserang kanker paru-paru bila suaminya
perokok. Oleh karena itu, bila kita sayang dengan orang-orang yang ada
disekitar kita, dengan kesadaran sendiri, marilah kita buat
peraturan-peraturan yang kita buat sendiri untuk diri kita sendiri dan
untuk orang-orang yang berada disekitar kita agar terbebas dari dampak
yang diakibatkan oleh diri kita sendiri.
rekan-rekan sekalian yang saya hormati.
Salah satu proses yang memang belum berdampak pada penampilan fisik
perokok adalah gangguan pada sistem sirkulasi darah, yang akhirnya
memicu penyakit jantung. hal ini disebabkan karena di dala rokok
terdapat beberapa bahan kimia yang ada dalam rokok. Di antaranya,
acrolein, merupakan zat cair yang tidak berwarna, seperti aldehyde. Zat
ini sedikit banyaknya mengandung kadar alkohol. Artinya, acrolein ini
adalah alkohol yang cairannya telah diambil. Cairan ini sangat
mengganggu kesehatan.
Rekan-rekan sekalian yang saya hormati
Karena waktu yang sangat terbatas, saya ucapkan terima kasih kepada
panita yang telah memberikan waktu kepada saya untuk menyampaikan pidato
singkat ini. Mudah-mudahan dihari bebas tembakau sedunia ini, kita akan
lebih menyayangi diri kita sendiri dengan dimulai dari menyehatkan diri
sendiri.
Semoga uraian ini bermanfaat. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Wassalamu alaikum wr. wb.
Contoh Pidato tentang Pengaruh internet terhadap remaja
Assalamualaikum wr wb, Bapak/ ibu guru beserta rekan-rekan yang saya
hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada
tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya ucapkan
banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya
untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Pengaruh Internet
Terhadap Remaja”.
Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah
yang akan saya sampaikan didalam pidato hari ini, yakni diantaranya ;
pengaruh internet terhadap remaja dilihat dari segi positif dan dari
segi negative.
Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para
remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi,
mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada,
dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet,
internet dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada,
atau jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang
menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia
Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri
tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya,
dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian
Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya
seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata.
Banyak Ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai
apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, lalu apa hubungannya
dengan Siswa? Tentu saja sangat erat hubungannya dengan siswa karena
siswa tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan,
internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan
dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri
bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalah gunaan
fasilitas internet sebagai sarana untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa
yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk
mencari hal yang aneh-aneh? Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh,
atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat
mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa
terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran
disekolah.
Namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya
segelintir siswa-siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena
kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya,
namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap siswa untuk mencari
atau mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
ia terima disekolah, hal tersebut memungkinkan siswa menjadi lebih
kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu
pengetahuan dibandingkan dengan siswa-siswa yang hanya duduk diam
didepan meja dan mendengarkan gurunya berbicara.
Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap siswa untuk terus
berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda),
remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia
akan mengikuti hal yang paling dominant yang berada didekatnya jadi
kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja
akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau
negative tergantung dari mana di memulai.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap
terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih
mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih
daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki
kecenderungan pada hal yang negative justru sebaliknya, dia akan nampak
pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari
internet tersebut.
Maka dari itu alangkah baiknya jika kita bisa dengan bijak menggunakan
fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dalam hal yang positif demi kemajuan
diri dan pribadi kita, dan selaku remaja kita semua harus dapat
menguasai teknologi yang sedang berlari kencang pada era ini, karena
dengan demikian kita pun akan ikut berlari menyongsong masa depan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb
Contoh Pidato dalam bahasa inggris Tentang HIV/AIDS
I am honoured to be invited to address you today on a matter that so
deeply affects South Africa, Africa and indeed the whole world.
HIV/AIDS has been with us for about two decades, but it remains a
problem whose solution continues to elude us all. We are making some
progress in understanding this challenge, but we still have a long way
to go in containing its spread.
Although people from all walks of life are affected, AIDS is hitting
hard at the most vulnerable sections of our society. It is the poor, the
illiterate, the marginalised, the women and the children who bear most
of the burden of the HIV epidemic.
The face of HIV/AIDS in South Africa has become more complex over the
past 10 years. We are no longer only dealing with information and
awareness, but with people that are faced with the reality of living
with the disease. The vast majority of them are undiagnosed. Sebagian
besar dari mereka adalah undiagnosed. They do not know their HIV status.
Some of them are already falling ill but they do not know that their
illnesses are related to HIV/AIDS. And even if they do know or suspect,
they are reluctant to come out and talk about their condition.
I stand before you today to further consolidate our partnership in
responding to this major challenge particularly the stigma that continue
to be associated with it. We seek your partnership because we know that
every South African citizen, every leader, bishop or priest has a
special and unique role to play in combating HIV infection and caring
for those living with HIV/AIDS.
The church has always played a role of caring for those who are weak and
in need of support. But you have been able to initiate programmes that
really make a difference in the lives of those in need of care
particularly the children. The care that you have given has ot been
limited only to the message of hope and spiritual well-being. I am
convinced that the church can play a major role in fighting the stigma
that is associated with HIV/AIDS and encourage openness and positive
living amongst those who are infected and affected.
To ensure a common direction in the call for partnerships, we initiated
the development of the Five Year Strategic Plan for South Africa, in
2000 in collaboration with all the key stakeholders, including the
faith-based sector. It is a broad national strategic plan designed to
guide the country’s response to HIV/AIDS. The plan outline four priority
areas, which are: (1) Prevention, (2) Treatment, Care and Support, (3)
Research, Monitoring and Surveillance and (4) Human Rights.
There can be no doubt that the faith based community has a central role to play in the implementation of this plan.
There are numerous examples of how the faith sector is responding or can
respond to this challenge. I will like to raise for discussion at least
four key roles that Faith-based organisations and individual members of
those organisations can play in responding to HIV/AIDS.
With regard to Education, we can:
Identify resources and models for prevention education
Strengthen HIV/AIDS prevention through family enrichment
Enhance HIV/AIDS prevention through youth programmes – building a solid
foundation concerning sexuality, responsible adulthood and marriage,
appreciating the youth and breaking the silence about sex.
On Advocacy, we can:
Campaign against discrimination
Work together with government in achieving appropriate levels of cost-effective health care, especially home based care
Seek means to protect interests of particularly women and children
On Worship, we can
Establish an annual National Day of Prayer and Healing for all persons affected by the epidemic
Establish an interfaith Day of Prayer and Healing Service, we can
Provide care which involves encouraging and supporting those who are infected and affected
Promote ‘Family fostering’ for those who have lost their parents or guardians
Take part in providing home care which may include:
Home visits for prayer and scripture reading
Meeting physical needs for food, clothing, medical attention
Assistance in planning for the future of the family particularly children
Support for orphaned children
Assisting with basic household activities such as shopping, cleaning the house or washing clothes
At the All Africa Church and AIDS Consultation which was held in Kampala
in April 1994 a “Call to Action” was developed and signed. Similarly,
“A commitment on HIV/AIDS by people of faith”, was signed in Washington
that same year. I will like to quote at least one section of this
statement of commitment, and I quote:
“We are called by God to affirm a life of hope and healing in the midst
of HIV/AIDS. Our traditions call us to embody and proclaim hope, and to
celebrate life and healing in the midst of suffering.”
We therefore need to send a positive message about HIV/AIDS. We need to
tell people that just because you are HIV positive today, it does not
mean you will get AIDS tomorrow and die. Co-factors such as poverty,
high levels of mainly childhood malnutrition, vitamin A and iodine
deficiency as well as lack of other micronutrients have a major impact
on how one progress to full-blown AIDS.
We have to advise those infected and affected by HIV that by eating
nutritious food, managing their stress, treating any infection promptly
including sexually transmitted infections and using condoms, they can
live longer and lead a healthy and productive life for many years.
We need to use this opportunity to declare our response to AIDS:
We are called to love
We are called to be compassionate and care
We should commit ourselves to speaking publicly and promote HIV/AIDS prevention and ABC messages
We should promote and provide care for those who are infected and affected
We should fight the sins of discrimination and stigma
We should work together with other sectors of society to seek ways of eliminating poverty
I strongly believe that if we can leave this conference with a strong
re-affirmation as the faith based leaders of this country, we will be
able to provide hope for the faith community and for society as a whole:
That in the spirit of love, compassion and care, through collective
efforts to confront and to challenge discrimination and to empower our
respective believers, we can overcome many of the challenges posed to us
by HIV/AIDS.
Thank you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar